Uji Aktivitas Trakeospasmolitik Ekstrak Etanol Centella asiatica (L.) Urb. pada Organ Terpisah Trakea Marmut untuk Melihat Efek Antiasma

Authors

  • Emil Bachtiar Moerad Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
  • Swandari Paramita Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
  • Abdillah Iskandar Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
  • Sjarif Ismail Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
  • Moriko Pratiningrum Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
  • Hadi Irawiraman Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25026/jtpc.v4i2.139

Keywords:

Centella asiatica, spasmolitik, organ terpisah trakea

Abstract

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai dengan terjadinya hiperesponsif saluran nafas dan penyempitan saluran nafas secara reversibel. Asma hingga kini masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pemberian obat-obatan anti asma merupakan penatalaksanaan penyakit tersebut. Namun demikian terdapat masalah efek samping obat dan masalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian obat tersebut, apalagi asma merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Dengan demikian maka perlu pengembangan obat antiasma berbasis tumbuhan obat dengan biaya yang lebih terjangkau dan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak etanol Centella asiatica (L.) Urb. yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat batuk. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas trakeospasmolitik ekstrak etanol C. asiatica pada organ terpisah trakea marmut untuk melihat efek antiasma. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak C. asiatica memiliki aktivitas trakeospasmolitik yang signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Meskipun nilai E maks C. asiatica lebih rendah daripada aminofilin, namun nilai EC50 tidak jauh berbeda dengan aminofilin sebagai kontrol positif. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol C. asiatica memiliki efek antiasma berdasarkan aktivitas trakeospasmolitiknya.

 

Kata kunci: Centella asiatica, spasmolitik, organ terpisah trakea

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Alfarra HY, Omar MN. (2013). Centella asiatica: from folk remedy to the medicinal biotechnology - a state revision. International Journal of Biosciences. 3(6): 49-67.

2. Amit K, Vandana V. (2013). Medicinal properties of Acorus calamus. Journal of Drug Delivery & Therapeutics. 3(3): 143-144.

3. Bhavna D, Jyoti K. (2011). Centella asiatica: the elixir of life. International Journal of Research in Ayurveda and Pharmacy. 2(2): 431-438.

4. Chippada SC, Volluri SS, Bammidi SR, Vangalapati M. (2011). In Vitro Anti Inflammatory Activity of Methanolic Extract Of Centella asiatica BY HRBC Membrane Stabilization. Rasayan Journal of Chemistry. 4(2): 457-460.

5. Departemen Kesehatan RI. (2008). Farmakope Herbal Indonesia. Edisi Pertama. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

6. Ismail S, Suwasono RA, Supriyoko W, Kuswanto H, Paryono P. (2015). Laporan Penelitian Riset Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin dan Tumbuhan Obat di Indonesia Berbasis Komunitas di Suku Abai, Kabupaten Malinau, Propinsi Kalimantan Utara. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.

7. Jamil SS, Nizami Q, Salam M. (2007). Centella asiatica (Linn.) Urban A Review. Natural Product Radiance. 6(2): 158-170.

8. Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J. (2015). Harrison’s Principles of Internal Medicine. Nineteenth Edition. 1669-1680. McGraw Hill Education. New York.

9. Katzung BG. (2009). Basic and Clinical Pharmacology. Eleventh Edition. McGraw Hill. San Fransisco.

10. Orhan IE. (2012). Centella asiatica (L.) Urban: From Traditional Medicine to Modern Medicine with Neuroprotective Potential. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. ID 946259: 1-8.

11. Papadakis MA, McPhee SJ. (2013). Current Medical Diagnosis and Treatment. Fifty Second Edition. 243-259. McGraw Hill Lange. New York.

12. Roy DC, Barman SK, Shaik MM. (2013). Current Updates on Centella asiatica: Phytochemistry, Pharmacology and Traditional Uses. Medicinal Plant Research. 3(4): 20-36

13. The Plant List. (2013). Version 1.1. http://www.theplantlist.org

14. Vogel HG, Vogel WH. (1997). Drug discovery and evaluation: pharmacological assays. Chapter D: Respiratory activity: Spasmolytic activity in isolated guinea pig trachea. 184-185. Springer-Verlag. Berlin.

15. World Health Organization. (2013). Factsheets: Asthma. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/. Diakses tanggal 29 Maret 2017.

16. World Health Organization. (1999). WHO Monographs On Selected Medicinal Plants. Volume 1. 77-85. World Health Organization. Geneva.

Downloads

Published

2017-12-31

How to Cite

Bachtiar Moerad, E., Paramita, S., Iskandar, A., Ismail, S., Pratiningrum, M., & Irawiraman, H. (2017). Uji Aktivitas Trakeospasmolitik Ekstrak Etanol Centella asiatica (L.) Urb. pada Organ Terpisah Trakea Marmut untuk Melihat Efek Antiasma. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 4(2), 52–59. https://doi.org/10.25026/jtpc.v4i2.139